Harmonisme Seks
Catatan Sang Pendidik - Seperti
Apa Sih, Seks yang Harmonis itu ..?
Hampir
dalam setiap rubrik konsultasi psikologi atau seksologi di media massa, selalu
disebut soal rumah tangga harmonis dan juga hubungan seks yang harmonis. Tapi,
"Seperti apa sih, seks harmonis itu?"
Itulah
salah satu pertanyaan yang sering mengemuka. Androlog Prof. DR. Dr. Wimpie
Pangkahila menyatakan: Kehidupan seksual yang tidak harmonis, biasanya akan
mempengaruhi kebahagiaan perkawinan. Bahkan tidak jarang timbul berbagai akibat
yang pada akhirnya mengganggu kelangsungan perkawinan yang tidak diharapkan
oleh semua pasangan.
Kecenderungan
melakukan hubungan seksual dengan orang lain menjadi semakin kuat lagi bila ada
faktor pemicunya. Salah satu faktor pemicu, ialah kehidupan seksual tidak
harmonis. Sedang kehidupan seksual yang tidak harmonis ialah kehidupan seksual
yang tidak dapat dinikmati bersama, atau hanya dapat dinikmati oleh salah satu
pihak saja.
Empat
Landasan…
Menurut
Prof. Wimpie, ada beberapa sebab mengapa kehidupan seksual suami-isteri tidak
harmonis, yaitu pertama, pengetahuan seksual yang kurang, kedua, komunikasi
yang tidak baik, dan ketiga fungsi seksual yang terganggu.
Maka
penting sekali membina kehidupan seksual agar menjadi harmonis dengan memahami
dasar-dasarnya. Untuk itu perlu dilakukan upaya sebagai berikut:
Menerima
pengetahuan seksual yang benar.
Membina
komunikasi yang baik antara suami dan isteri, khususnya komunikasi seksual.
Menjaga fungsi
seksual agar tetap baik
Segera
atasi setiap gangguan fungsi seksual dengan cara yang benar.
Sudah
cukupkah itu semua? Tentu saja seks yang harmonis harus selalu dibangun dan
diupayakan oleh suami dan isteri setiap waktu dan secara bersama-sama. Upaya
ini penting karena seiring perjalanan perkawinan, perhatian suami-isteri semakin
banyak tersita oleh banyak urusan.
Masalah
pekerjaan, masalah anak hingga tanggungjawab sosial memang tidak boleh
diabaikan. Tapi, semua itu tentu tidak harus menyebabkan hubungan seksual dalam
perkawinan menjadi tidak perlu lagi. Hubungan seksual tetap penting dalam
kehidupan perkawinan karena seksualitas dalam perkawinan mengandung dimensi
prokreasi, rekreasi, relasi dan peneguh institusi.
Melalui
dimensi-dimensi itu kesenangan bersama dinikmati, keakraban terjalin,
keharmonisan terjadi dan kebahagiaan terwujud. Jadi kalau pun sudah bukan
menjadi prioritas nomor satu lagi, hubungan seksual seharsunya tetap tidak
boleh dicoret dari daftar prioritas suami-isteri.
Ini
pula sebabnya mengapa berbagai buku teori dan panduan seksual, lengkap dengan
cara-cara mengatasi gangguannya dibuat dan dikembangkan di sepanjang zaman.
Faktor
Penyebab…
Menurut
seksolog Alex Pangkahila, salah satu penyebab hubungan seksual yang tidak
harmonis adalah faktor fisik , yang bisa disebabkan karena penyakit dan bukan
penyakit.
Beberapa
faktor penyebab yang bukan penyakit adalah: faktor psikologis, faktor
ketidakbugaran dan faktor keterampilan.
Faktor
keterampilan ini, menurut saudara kandung seksolog Prof. DR. Dr. Wimpie
Pangkahila, perlu digarisbawahi karena sebenarnya jarang orang yang menikah dan
hidup dalam suatu perkawinan, sebelumnya belajar dulu tentang keterampilan
seksual karena memang tidak ada kursus tentang itu.
Jadi,
katanya, bisa dikatakan hampir semua pasangan memulainya dari nol. Bahkan orang
dulu berpandangan hubungan seks tidak perlu dipelajari karena bisa berlangsung
secara alamiah. "Padahal hubungan seks itu harus ilmiah untuk mencapai
kualitas," tandasnya. Intinya, hubungan seks yang berkualitas perlu
dipelajari. Awalanya, pelajari ilmunya, setelah menguasai pengetahuan barulah
melatih diri agar terampil.
Menurut
Alex, keterampilan seks sendiri dibagi tiga. Yaitu masalah sensual, seksualitas
dan seks itu sendiri. Yang dimaksud dengan sensual adalah: perabaan yang
mencakup 55 persen dari porsi keseluruhan. Seksualitas, merupakan hubungan yang
sudah lebih dalam lagi yang menempati 40 persen dari porsi. Sedang seks, dalam
artian memasukkan alat kelamin hanya 5 persen. "Nah, terkadang, untuk
mengejar yang 5 persen, kita sering mengabaikan yang 95 persen tadi. Disitulah
sering terjadinya kegagalan mencapai hubungan seks yang prima," tandas
Alex.
Mengganggu
Perkawinan…
Dalam
perjalanan perkawinan, bila kegagalan mencapai hubungan seks yang prima selalu
terulang, secara tanpa disadari bisa membuat kehidupan seksual pasangan suami
isteri terganggu.
Salah
satu cirinya, kenikmatan seksual tidak dapat dirasakan bersama, atau hanya
dapat dinikmati oleh salah satu pihak saja. Dengan demikian, kehidupan seksual
mereka mulai menjadi tidak harmonis.
Bahaya
dari kehidupan seksual yang tidak harmonis adalah: Bukannya tidak mungkin akan
mempengaruhi kebahagiaan perkawinan. Bahkan tidak jarang timbul berbagai akibat
yang pada akhirnya mengganggu kelangsungan perkawinan, yang tidak diharapkan
oleh semua pasangan. Bahkan, kehidupan seksual tidak harmonis bukan tidak
mungkin mendorong terjadinya hubungan seksual dengan orang lain yang bukan
pasangannya sehingga mengancam kelangsungan hidup ikatan perkawinan. Semoga
Anda tidak mengalaminya
Judul: Harmonisme Seks
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terimakasih atas kunjungannya dan atas kesediaan Anda membaca artikel ini. Pertanyaan, Kritik dan Saran sobat semua dapat sampaikan melalui Kotak komentar dibawah ini.
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terimakasih atas kunjungannya dan atas kesediaan Anda membaca artikel ini. Pertanyaan, Kritik dan Saran sobat semua dapat sampaikan melalui Kotak komentar dibawah ini.
0 comments:
Post a Comment