KHALID BIN WALID
Catatan Sang Pendidik - "ORANG seperti dia, tidak boleh dibiarkan
begitu saja. Dia harus diincar sebagai calon pemimpin Islam. Jika dia
menggabungkan diri dengan kaum Muslimin dalam peperangan melawan orang-orang
kafir, kita harus mengangkatnya kedalam golongan pemimpin" demikian keterangan Nabi ketika berbicara tentang Khalid
sebelum calon pahlawan ini masuk Islam.
Khalid dilahirkan kira-kira 17 tahun
sebelum masa pembangunan Islam. Dia anggota suku Bani Makhzum, suatu cabang
dari suku Quraisy. Ayahnya bernama Walid dan ibunya Lababah. Khalid termasuk di
antara keluarga Nabi yang sangat dekat. Maimunah, bibi dari Khalid, adalah
isteri Nabi. Dengan Umar sendiri pun Khalid ada hubungan keluarga, yakni
saudara sepupunya. Suatu hari pada masa kanak-kanaknya kedua saudara sepupu ini
main adu gulat. Khalid dapat mematahkan kaki Umar. Untunglah dengan melalui
suatu perawatan kaki Umar dapat diluruskan kembali dengan baik.
Ayah Khalid yang bernama Walid, adalah
salah seorang pemimpin yang paling berkuasa di antara orang-orang Quraisy. Dia
sangat kaya. Dia menghormati Ka'bah dengan perasaan yang sangat mendalam.
Sekali dua tahun dialah yang menyediakan kain penutup Ka'bah. Pada masa ibadah
Haji dia memberi makan dengan cuma-cuma bagi semua orang yang datang berkumpul
di Mina.
Ketika orang Quraisy memperbaiki Ka'bah
tidak seorang pun yang berani meruntuhkan dinding-dindingnya yang tua itu.
Semua orang takut kalau-kalau jatuh dan mati. Melihat suasana begini Walid maju
ke depan dengan bersenjatakan sekop sambil berteriak, "Oh, Tuhan jangan
marah kepada kami. Kami berniat baik terhadap rumahMu".
Nabi mengharap-harap dengan sepenuh
hati, agar Walid masuk Islam. Harapan ini timbul karena Walid seorang kesatria
yang berani di mata rakyat. Karena itu dia dikagumi dan dihormati oleh orang
banyak. Jika dia telah masuk Islam ratusan orang akan mengikutinya.
Dalam hati kecilnya Walid merasa, bahwa
Al Qur-'an itu adalah kalimat-kalimat Allah. Dia pernah mengatakan secara jujur
dan terang-terangan, bahwa dia tidak bisa berpisah dari keindahan dan kekuatan
ayat-ayat suci itu.
Ucapan yang terus terang ini memberikan
harapan bagi Nabi, bahwa Walid akan segera masuk Islam. Tetapi impian dan
harapan ini tak pernah menjadi kenyataan. Kebanggaan atas diri sendiri membendung
bisikan-bisikan hati nuraninya. Dia takut kehilangan kedudukannya sebagai
pemimpin bangsa Quraisy. Kesangsian ini menghalanginya untuk menurutkan
rayuan-rayuan hati nuraninya. Sayang sekali orang yang begini baik, akhirnya
mati sebagai orang yang bukan Islam.
Suku Bani Makhzum mempunyai tugas-tugas
penting. Jika terjadi peperangan, Bani Muhzum lah yang mengurus gudang senjata
dan gudang tenaga tempur. Suku inilah yang mengumpulkan kuda dan senjata bagi
prajurit-prajurit.
Tidak ada cabang suku Quraisy lain yang
bisa lebih dibanggakan seperti Bani Makhzum. Ketika diadakan kepungan maut
terhadap orang-orang Islam di lembah Abu Thalib, orang-orang Bani Makhzum lah
yang pertama kali mengangkat suaranya menentang pengepungan itu.
Latihan Pertama
Kita tidak banyak mengetahui mengenai
Khalid pada masa kanak-kanaknya. Tetapi satu hal kita tahu dengan pasti, ayah
Khalid orang berada. Dia mempunyai kebun buah-buahan yang membentang dari kota
Mekah sampai ke Thaif. Kekayaan ayahnya ini membuat Khalid bebas dari kewajiban-kewajibannya.
Dia lebih leluasa dan tidak usah
belajar berdagang. Dia tidak usah bekerja untuk menambah pencaharian orang
tuanya. Kehidupan tanpa suatu ikatan memberi kesempatan kepada Khalid mengikuti
kegemarannya. Kegemarannya ialah adu tinju dan berkelahi.
Saat itu pekerjaan dalam seni
peperangan dianggap sebagai tanda seorang Satria. Panglima perang berarti
pemimpin besar. Kepahlawanan adalah satu hal terhormat di mata rakyat.
Ayah Khalid dan beberapa orang pamannya
adalah orang-orang yang terpandang di mata rakyat. Hal ini memberikan dorongan
keras kepada Khalid untuk mendapatkan kedudukan terhormat, seperti ayah dan
paman-pamanya. Satu-satunya permintaan Khalid ialah agar menjadi orang yang
dapat mengatasi teman-temannya di dalam hal adu tenaga. Sebab itulah dia
menceburkan dirinya kedalam seni peperangan dan seni bela diri. Malah
mempelajari keahlian mengendarai kuda, memainkan pedang dan memanah. Dia juga
mencurahkan perhatiannya ke dalam hal memimpin angkatan perang. Bakat-bakatnya
yang asli, ditambah dengan latihan yang keras, telah membina Khalid menjadi
seorang yang luar biasa. Kemahiran dan keberaniannya mengagumkan setiap orang.
Pandangan yang ditunjukkannya mengenai
taktik perang menakjubkan setiap orang. Dengan gamblang orang dapat melihat,
bahwa dia akan menjadi ahli dalam seni kemiliteran.
Dari masa kanak-kanaknya dia memberikan
harapan untuk menjadi ahli militer yang luar biasa senialnya.
Menentang Islam
Pada masa kanak-kanaknya Khalid telah
kelihatan menonjol diantara teman-temannya. Dia telah sanggup merebut tempat
istimewa dalam hati rakyat. Lama kelamaan Khalid menanjak menjadi pemimpin suku
Quraisy. Pada waktu itu orang-orang Quraisy sedang memusuhi Islam. Mereka
sangat anti dan memusuhi agama Islam dan penganut-penganut Islam. Kepercayaan
baru itu menjadi bahaya bagi kepercayaan dan adat istiadat orang-orang Quraisy.
Orang-orang Quraisy sangat mencintai adat kebiasaannya. Sebab itu mereka
mengangkat senjata untuk menggempur orang-orang Islam. Tunas Islam harus
dihancurkan sebelum tumbuh berurat berakar. Khalid sebagai pemuda Quraisy yang
berani dan bersemangat berdiri digaris paling depan dalam penggempuran terhadap
kepercayaan baru ini. Hal ini sudah wajar dan seirama dengan kehendak alam.
Sejak kecil pemuda Khalid bertekad
menjadi pahlawan Quraisy. Kesempatan ini diperolehnya dalam
pertentangan-pertentangan dengan orang-orang Islam. Untuk membuktikan bakat dan
kecakapannya ini, dia harus menonjolkan dirinya dalam segala pertempuran. Dia
harus memperlihatkan kepada sukunya kwalitasnya sebagai pekelahi.
Peristiwa Uhud
Kekalahan kaum Quraisy di dalam perang
Badar membuat mereka jadi kegila-gilaan, karena penyesalan dan panas hati.
Mereka merasa terhina. Rasa sombong dan kebanggaan mereka sebagai suku Quraisy
telah meluncur masuk lumpur kehinaan Arang telah tercoreng di muka orang-orang
Quraisy. Mereka seolah-olah tidak bisa lagi mengangkat dirinya dari lumpur
kehinaan ini. Dengan segera mereka membuat persiapan-persiapan untuk membalas
pengalaman pahit yang terjadi di Badar.
Sebagai pemuda Quraisy, Khalid bin
Walid pun ikut merasakan pahit getirnya kekalahan itu. Sebab itu dia ingin
membalas dendam sukunya dalam peperangan Uhud. Khalid dengan pasukannya
bergerak ke Uhud dengan satu tekad menang atau mati. Orang-orang Islam dalam
pertempuran Uhud ini mengambil posisi dengan membelakangi bukit Uhud.
Sungguhpun kedudukan pertahanan baik,
masih terdapat suatu kekhawatiran. Di bukit Uhud masih ada suatu tanah genting,
di mana tentara Quraisy dapat menyerbu masuk pertahanan Islam. Untuk menjaga
tanah genting ini, Nabi menempatkan 50 orang pemanah terbaik. Nabi
memerintahkan kepada mereka agar bertahan mati-matian. Dalam keadaan bagaimana
jua pun jangan sampai meninggalkan pos masing-masing.
Khalid bin Walid memimpin sayap kanan
tentara Quraisy empat kali lebih besar jumlahnya dari pasukan Islam. Tetapi
mereka jadi ragu-ragu mengingat kekalahan-kekalahan yang telah mereka alami di
Badar. Karena kekalahan ini hati mereka menjadi kecil menghadapi keberanian
orang-orang Islam.
Sungguh pun begitu pasukan-pasukan
Quraisy memulai pertempuran dengan baik. Tetapi setelah orang-orang Islam mulai
mendobrak pertahanan mereka, mereka telah gagal untuk mempertahankan tanah yang
mereka injak.
Kekuatannya menjadi terpecah-pecah.
Mereka lari cerai-berai. Peristiwa Badar berulang kembali di Uhud. Saat-saat
kritis sedang mengancam orang-orang Quraisy. Tetapi Khalid bin Walid tidak
goncang dan sarafnya tetap membaja. Dia mengumpulkan kembali anak buahnya dan
mencari kesempatan baik guna melakukan pukulan yang menentukan.
Melihat orang-orang Quraisy
cerai-berai, pemanah-pemanah yang bertugas ditanah genting tidak tahan hati.
Pasukan Islam tertarik oleh harta perang, harta yang ada pada mayat-mayat
orang-orang Quraisy. Tanpa pikir panjang akan akibatnya, sebagian besar
pemanah-pemanah, penjaga tanah genting meninggalkan posnya dan menyerbu
kelapangan.
Pertahanan tanah genting menjadi
kosong. Khalid bin Walid dengan segera melihat kesempatan baik ini. Dia
menyerbu ketanah genting dan mendesak masuk. Beberapa orang pemanah yang masih
tinggal dikeroyok bersama-sama. Tanah genting dikuasai oleh pasukan Khalid dan
mereka menjadi leluasa untuk menggempur pasukan Islam dari belakang.
Dengan kecepatan yang tak ada taranya
Khalid masuk dari garis belakang dan menggempur orang Islam di pusat
pertahanannya. Melihat Khalid telah masuk melalui tanah genting, orang-orang
Quraisy yang telah lari cerai-berai berkumpul kembali dan mengikuti jejak
Khalid menyerbu dari belakang. Pemenang-pemenang antara beberapa menit yang lalu,
sekarang telah terkepung lagi dari segenap penjuru, dan situasi mereka menjadi
gawat.
Khalid bin Walid telah merobah
kemenangan orang Islam di Uhud menjadi suatu kehancuran. Mestinya orang-orang
Quraisylah yang kalah dan cerai-berai. Tetapi karena gemilangnya Khalid sebagai
ahli siasat perang, kekalahan-kekalahan telah disunglapnya menjadi satu
kemenangan. Dia menemukan lobang-lobang kelemahan pertahanan orang Islam.
Hanya pahlawan Khalid lah yang dapat
mencari saat-saat kelemahan lawannya. Dan dia pula yang sanggup menarik kembali
tentara yang telah cerai-berai dan memaksanya untuk bertempur lagi. Seni
perangnya yang luar biasa inilah yang mengungkap kekalahan Uhud menjadi suatu
kemenangan bagi orang Quraisy.
Ketika Khalid bin Walid memeluk Islam Rasulullah shallallaahu 'alaihi
wasallam sangat bahagia, karena Khalid mempunyai kemampuan berperang yang dapat
digunakan untuk membela Islam dan meninggikan kalimatullah dengan perjuangan
jihad. Dalam banyak kesempatan peperangan Islam Khalid bin Walid diangkat
menjadi komandan perang dan menunjukan hasil gemilang atas segala upaya
jihadnya. Betapapun hebatnya Khalid bin Walid di dalam medan pertempuran,
dengan berbagai luka yang menyayat badannya, namun ternyata kematianya di atas
ranjang. Betapa menyesalnya Khalid harapan untuk mati sahid di medan perang
ternyata tidak tercapai dan Allah menghendakinya mati di atas tempat tidur,
sesudah perjuangan membela Islam yang luar biasa itu. Demikianlah kekuasaan
Allah. Manusia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya sesuai dengan
kemaua-Nya.
Judul: KHALID BIN WALID
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terimakasih atas kunjungannya dan atas kesediaan Anda membaca artikel ini. Pertanyaan, Kritik dan Saran sobat semua dapat sampaikan melalui Kotak komentar dibawah ini.
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Terimakasih atas kunjungannya dan atas kesediaan Anda membaca artikel ini. Pertanyaan, Kritik dan Saran sobat semua dapat sampaikan melalui Kotak komentar dibawah ini.
0 comments:
Post a Comment